Demi Kemajuan Desa, Dan Pos Ramil Singkil Utara Hadiri Sosialisasi Penanganan Sampah Dan Penerapan Bank Sampah

ACEH SINGKIL – Demi untuk kemajuan Desa, Dan Pos Ramil Singkil Utara Koramil 02/Singkil Kodim 0109/Aceh Singkil Serma Hrmandani menghadiri sosialisasi penanganan sampah dan penerapan bank sampah berbasis masyarakat yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Singkil dengan mediator Direktur Unilever Bank sampah Medan (SUMUT) di Kantor Camat Singkil Utara, Desa Keutapang Indah, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (28/09/2021).

Hadir dalam acara tersebut Ketua pengadilan Negeri Aceh Singkil H. Hamzah Sulaiman, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Singkil Masdiana, Anggota DPRK Kabupaten Aceh Singkil Fairuz Ahyar, Camat Singkil Utara Asnaldi, Dan Posramil Singkil Utara Serma Hermandani, Kapolsek Singkil Utara di wakili oleh Aipda Andre, Humas PT. Astra Syahrul, Kepala Desa jajaran Kecamatan Singkil Utara dan perangkat Desa.

Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia.

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kecamatan Singkil Utara melalui Direktur Unilever Bank sampah Medan (SUMUT) Yasra Al-Farizi, SH. berkesempatan memberikan sosialisasi pengelolaan sampah plastik baik yang organik dan anorganik kepada Desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Singkil Utara. Dipaparkan juga mengenai keuntungan yang nanti bisa didapatkan dari pengelolaan sampah plastik baik secara lingkungan dan ekenomi. Untuk menindak lanjuti sosialisasi ini perlu adanya kesediaan dari masyarakat dalam menjalankan kegiatan pengelolaan sampah plastik melalui Bank Sampah yang terbentuk nanti.

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK setempat untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan.

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Guna mewujudkan pengelolaan sampah melalui bank sampah tersebut diperlukan partisipasi masyarakat terutama dalam pemilahan sampah menurut jenisnya. Oleh karena itu, supaya masyarakat paham dalam pemilahan sampah, maka dalam kegiatan sosialisasi ini masyarakat juga diajarkan untuk memilah sampah berdasarkan jenis, baik yang organik yang dapat dikompos, sampah plastik, sampah kertas, sampah karton, sampah kaleng, sampah kaca, serta sampah residu. Agar bank sampah yang dibentuk ini dapat berkelanjutan maka masyarakat harus membudayakan pemilahan sampah di rumah masing-masing.

Dan Pos Ramil Singkil Utara Serma Hermandani mengungkapkan, “Dengan Peduli sampah, mengelola sampah dilakukan dengan memilah dan mengolahnya bisa dilakukan dengan cara yang mudah, bahkan teramat mudah. Kegiatan memilah sampah maupun mengolahnya bisa dilakukan oleh setiap orang. Cukup dengan cara yang sederhana dan mudah, mulai di setiap rumah tangga kita. Meski dengan cara yang sederhana dan mudah, kegiatan memilah sampah mampu memberikan dampak yang besar dalam pengelolaan sampah yang kerap kali terabaikan,” pungkas Serma Hermandani. (*Pendim 0109)